Begini Rencana Grab Bangun Shelter di Stasiun MRT
Beritatrekini99- Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyatakan, pihaknya berencana membangun shelter ojek online (ojol) di salah satu stasiun Moda Raya Terpadu (MRT).
Tak tanggung-tanggung, Grab akan memiliki hak penamaan di salah satu stasiun MRT (naming rights) yaitu stasiun Lebak Bulus Grab.
“Itu salah satu fokus kita akan bekerja sama dengan MRT. Salah satu stasiun terbesar MRT adalah naming rights kita Lebak bulus grab. Silakan naik MRT ke arah selatan, itu nanti akan disebut lebak bulus Grab,” ujar dia di Jakarta, Jumat (29/3/2019).
Untuk pembangunan shelter tersebut, dia menuturkan, Grab terus mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk berkomunikasi.
Itu seperti salah satunya seperti terkait kebutuhan lahan maupun pola penumpang dari pengguna moda transportasi umum MRT Jakarta.
“Kita juga sudah berbicara dengan BPTJ. Tapi harus diperhatikan pendirian banyak shelter ini melibatkan banyak pihak bukan hanya Grab saja. Siapa pemilik lahanya di situ, lalu polanya flow penumpang seperti apa, bagaimana mereka nanti ada holdingnya di sebelah mana,” ungkapnya.
Namun, pihaknya menegaskan Grab Indonesia sudah berkomitmen penuh untuk mendirikan shelter di salah satu stasiun MRT Jakarta itu.
“Kita komit akan dirikan shelter. Hanya saja untuk teknisnya ada beberapa elemen yang bergantung di sini seperti Pemerintah DKI, Grab hingga aturan BPTJ sendiri,” pungkas dia.
Grab Bakal Bangun Shelter di Stasiun MRT
Sebelumnya, Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya akan membangun shelter ojek online (ojol) di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PT MRT Jakarta terkait pembuatan shelter. Shelter itu nantinya disediakan untuk turun naik penumpang.
“Kerja sama langsung dengan MRT salah satunya adalah shelters. Kita akan membangun shelters juga nanti,” kata dia saat ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis 28 Maret 2019.
Meskipun demikian dia belum menjelaskan secara detil terkait stasiun MRT mana saja yang akan dilengkapi dengan shelter oleh Grab. Dia hanya menjelaskan shelter tersebut akan dibangun di stasiun yang lokasinya memungkinkan.
“Untuk beberapa stasiun akan dibutuhkan shelter fisik seperti itu tapi untuk beberapa tempat lain kan ada yang tidak memungkinkan. Karena kan beberapa daerah ramai sekali dan jalan protokol,” ungkap Ridzki.
Selain pihak MRT, Grab pun telah membicarakan rencana pembangunan shelter dengan Badan Pengatur Transportasi Jakarta (BPTJ). BPJT, kata Ridzki memberikan tanggapan positif alias mendukung rencana tersebut.
“Kita sudah berbicara juga dengan kepala BPTJ, Pak Bambang Prihartono. Beliau memberikan arahan harus dong kemudahan buat para pelanggannya. Kita setuju sekali dan ini ada di dalam rencana kita,” tandasnya.